Kamis, 26 Desember 2013

Kualitas komputer


Komputer dan Kualitas Daya Listrik

Berapa konsumsi daya PC (Personal Computer) di rumah anda? Untuk mengetahuinya secara pasti, anda harus membuka casing komputer dan melihatnya pada stiker yang tertempel pada power supply. Nilai konsumsi daya ditunjukkan dengan spesifikasi seperti contoh berikut ini :
AC INPUT
115 / 230V ~ 5 / 2.5A 50 / 60Hz
Artinya, konsumsi daya untuk pengoperasian CPU pada rumah dengan default tegangan yang berbeda adalah sama, yaitu :
  • Pada rumah bertegangan 110V adalah 115V ~ 5A, jadi komputer akan beroperasi pada 115V dengan konsumsi daya sebesar 5 Ampere atau sama dengan 115 x 5 = 575 Watt per jam.
  • Pada rumah bertegangan 220V adalah 230V ~ 2,5A, jadi komputer akan beroperasi pada 230V dengan konsumsi daya sebesar 2,5 Ampere atau sama dengan 230 x 2,5 = 575 Watt per jam.
Jadi, power supply akan mengubah tegangan / voltase yang masuk sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan secara otomatis untuk mendapatkan daya sebesar 575 Watt. Apa tujuan power supply merubah voltase konsumsi daya terlebih dulu menjadi 115 Volt atau 230 Volt, saya tidak mengerti. Power supply ini, memiliki peran mirip seperti adaptor pada laptop. Konsumsi daya oleh power supply akan diubah agar dapat diterima oleh komponen yang terpasang pada box CPU. Dulu, komponen yang biasanya terhubung langsung dengan power supply adalah monitor, harddrive, diskdrive, optical drive, kipas processor dan motherboard. Saat ini, mungkin ada komponen selain daripada yang telah disebutkan tadi, saya kurang mengetahuinya.
Perangkat keras yang ideal?
Pada komputer yang dirakit dengan benar, total konsumsi daya dari semua “jeroan” (komponen-komponen dalam casing CPU) tersebut harus lebih kecil atau (maksimal) sama dengan daya keluaran dari power supply. Pemahaman ini yang banyak tidak diketahui oleh user (pemakai).
Pada prakteknya, banyak perakit komputer tidak memperhitungkan kondisi tersebut. Tindakan “upgrade” komponen tertentu, seperti chip memory, harddrive dan processor, dapat mengakibatkan ketidakberesan dalam kinerja komputer secara menyeluruh. Seperti, meng-upgrade chip memory, processor, video graphic card dsb. Kita sebagai pemakai, umumnya tidak mengerti atau mengetahui sampai sejauh mana upgrade dapat diperkenankan. Sedangkan pihak yang merakit, biasanya akan menuruti permintaan user selama masih dapat diaplikasikan.
Anda tidak akan mudah diperkenankan untuk meng-upgrade satu atau beberapa unit komponen oleh supplier komputer ber-merk. Mereka cenderung memberikan alternatif untuk mengganti seluruh perangkat yang ada daripada mengikuti kemauan anda. Mengapa? Produk komputer yang telah mereka pasarkan, memiliki integrasi kerja terukur dengan sangat baik antar komponennya. Perubahan satu unit komponen, akan berdampak pada kinerja keseluruhan unit komponen lainnya.
Terlalu banyak hal tehnis yang perlu diperhitungkan untuk membuat sebuah perubahan baru. Tindakan seperti itu sama dengan membuat pengembangan unit produk baru dari yang telah ada sebelumnya. Terlalu besar resiko mempertaruhkan brand / merk yang selama ini telah mereka rintis hanya untuk mengikuti kemauan seorang konsumen saja.
Saya pernah mengalami kondisi hasil tindakan upgrade yang berakhir dengan kerusakan unit motherboard saat salah seorang rekan melakukannya pada processor Pentium 60 menjadi Pentium 166 di sebuah komputer rakitan. Bisa bertahan dengan baik selama 6 bulan, setelah itu… mati total.
Keterbatasan melakukan upgrade
Dalam kondisi komputer yang komponennya sudah ter-rakit dengan benar (standar), tetap akan bermasalah jika kualitas pasokan listrik yang diterima oleh power supply tidak stabil. Jadi, untuk mendapatkan kinerja komputer yang maksimal, tidak hanya bergantung dari kebenaran tehnik perakitan komputer saja. Pasokan listrik yang diterima oleh power supply, sangat berpengaruh terhadap jeroan komputer.
Saya tidak memahami tehnis yang sebenarnya mengenai kemampuan power supply untuk menghasilkan daya keluaran sesuai dengan kualitas dibutuhkah jeroan komputer. Namun, saya pernah menyaksikan kasus power supply terbakar tanpa diawali gejala apa pun dimana sebelumnya komputer telah menyala dan sedang dioperasikan secara normal. Satu-satunya dugaan penyebabnya adalah ketidakbenaran asupan listrik yang diterima oleh power supply. Hal tersebut menunjukkan, power supply memiliki batas kemampuan saat menghadapi kondisi voltase tidak stabil.
Jika komputer yang telah dirakit sesuai standar saja bisa / mudah terpengaruh oleh ketidakstabilan voltase, bagaimana jika yang kondisi rakitannya tidak standar? Ada baiknya bagi anda yang hendak membeli PC-rakitan baru untuk mempertimbangkan hal tersebut. Adalah anggapan yang salah jika komputer rakitan berkualitas baik dapat diperoleh dengan harga murah. Semua komponen yang terpasang harus mengikuti spesifikasi aturan main sebagaimana telah ditentukan guna menghasilkan kinerja maksimal.
Tidak banyak pilihan untuk meningkatkan daya tahan komputer menjadi lebih kebal dari ketidakstabilan voltase selain dengan merakitnya secara benar. Anda dapat mengurangi kualitas standar komponen, maka kinerja yang dihasilkan pun akan berkurang juga. Seandainya kapasitas komponen diperbesar, semakin rentan kerusakan yang ditimbulkan oleh ketidakstabilan voltase.
Memperbesar kapasitas satu komponen, akan menambah beban kerja pada komponen lainnya yang tidak berubah. Ini menjadikan komponen lain yang standar, bekerja di atas batas kemampuannya
Misalnya, memperbesar kapasitas chip memory dari 2 GigaByte (GB) menjadi 4 GigaByte (GB). Secara performa, komputer akan bekerja lebih cepat karena kerja baca-tulis file bersifat elektronik (non fisik) dapat dikerjakan dalam jumlah lebih besar dari kapasitas standar (2 GB). Respon yang cepat sudah tentu berdampak pada kuantitas kerja yang lebih besar oleh processor, sistem tampilan layar (video grahic card) dan harddrive.
Kondisi ini akan memaksa unit power supply bekerja lebih keras untuk mendukung tingginya beban kerja yang dilakukan oleh komponen-komponen tersebut. Bagaimana jika upgrade ditambahkan juga pada graphic-card? Saat ini sudah diproduksi graphic-card yang lebih canggih dengan komponen graphic dan memory berdiri sendiri. Tapi, tetap saja dasar kerja sistem baca-tulis data diatur oleh processor. Hal tersebut terlihat seandainya kita sedang memainkan game ber-resolusi graphic tinggi. Pemaksaan untuk konsumsi daya yang lebih besar seperti inilah menjadikan posisi unit power supply rentan terhadap perubahan voltase.
Pada prakteknya, komputer upgrade dapat berjalan dengan baik dengan kondisi : voltase stabil, tersedianya backup daya (UPS) dan pemakaian program aplikasi komputer ringan.
Pemakaian komputer upgrade dalam waktu cukup lama untuk menjalankan program aplikasi berat (seperti. autocad), tanpa didukung kualitas voltase yang baik dan tersedianya UPS, biasanya berakhir pada proses dan hasil kerja yang tidak sesuai atau (lebih parah lagi) kerusakan fisik komponen. Dalam hal ini, kerusakan tidak hanya selalu berefek pada perangkat keras (hardware) saja. Perangkat lunak (software) pun akan terkena dampaknya.
Kerusakan parah yang berefek pada perangkat keras cenderung terjadi saat peristiwa listrik padam dan langsung kembali menyala atau saya biasa mengistilahkannya sebagai “listrik berkedip”.
Peran UPS (Uninterrupable Power Supply) dan Stabilizer
Kondisi “listrik berkedip” ini, dapat diatasi dengan mengusahakan UPS sebagai perangkat tambahan cadangan daya agar kondisi asupan daya menjadi konsisten. Namun, hal itu hanya sebatas pada “konsistensi” asupan daya (Watt) saja, bukan tegangan (Volt). Konsep kerja UPS adalah mengalirkan langsung listrik dari stopkontak ke komputer, dimana baterei UPS akan mengambil alih fungsi pasokan daya listrik ke komputer sementara waktu listrik mendadak padam. Cuma itu saja fungsinya. Selama asupan daya (Watt) masih terdeteksi keberadaannya, UPS akan tetap mengalirkan sebagaimana adanya. Tidak peduli tegangan (Volt) dari daya (Watt) yang dialirkan layak pakai atau tidak.
Saat ini, ada produk UPS yang telah dilengkapi dengan stabilizer (internal) di dalamnya guna menyempurnakan kondisi asupan listrik ke CPU. Pada dasarnya, UPS merupakan perangkat yang berdiri sendiri dan membutuhkan kualitas daya yang baik untuk me-recharge baterei.
Pertanyaannya : sampai dimana kemampuan stabilizer internal UPS tersebut mampu mengakomodasi asupan kualitas daya yang buruk untuk dikonsumsi oleh baterei dan komputer dengan aman secara bersamaan? Dalam hal ini, saya lebih memercayai daya tahan dan kinerja sebuah unit stabilizer yang terpisah dan berdiri sendiri (eksternal) guna menghasilkan daya berkualitas layak pakai.
Bagaimana dengan besar kapasitas UPS yang dibutuhkan untuk dapat meng-cover sebuah PC? Mengikuti spesifikasi input daya power supply sebesar 575 Watt di atas, berarti dibutuhkan UPS dengan kapasitas sebesar 575 / 0,8 >= 718,75 VA. Nilai 718,75 VA ini dikondisikan dengan nilai Faktor Daya = 0,8.
Bagaimana jika nilai Faktor Daya UPS sebesar 0,7? Maka kapasitas UPS yang dibutuhkan adalah sebesar 575 / 0,7 >= 821,43 VA. Nilai ini hanya berlaku untuk kebutuhan power supply (CPU) saja. Tidak termasuk scanner atau printer. Lama waktu baterei UPS bertahan saat listrik mendadak padam, sangat tergantung dari proses yang sedang dikerjakan oleh CPU.
Seandainya kapasitas UPS berada dibawah kapasitas CPU, daya dalam baterei akan ter-sedot lebih cepat. Dampaknya, (jika sering terjadi) akan mengurangi kapasitas daya simpan baterei itu sendiri.
Pemahaman tentang peran UPS yang sebenarnya harus lebih ditekankan pada fungsi utama sebagai cadangan daya untuk melindungi komputer hanya sesaat setelah listrik padam. Sehingga, semua pekerjaan yang sedang berlangsung dapat disimpan sementara dan kembali dilanjutkan setelah listrik menyala. Keberadaan UPS bukan diperuntukkkan pada kondisi selama waktu listrik padam atau voltase tidak stabil.
Menurut saya, lebih baik memisahkan peran masing-masing perangkat sesuai dengan fungsinya. Stabilizer untuk menstabilkan voltase dan UPS sebagai backup (cadangan) daya. Dan, sebaiknya, UPS terpasang pada posisi mendapat asupan listrik dari stabilizer, bukan sebaliknya.
Komputer : Rakitan vs Branded
Jika disimpulkan mengenai keadaan peredaran komputer saat ini, komputer yang dirakit secara benar, identik dan cenderung mengarah pada produk komputer dengan brand / merk. Demikian juga sebaliknya. Saya tidak bermaksud mencoba memperkecil ruang komputer rakitan / non-brand sebagai sebuah produk bermasalah / tidak dapat diandalkan. Banyak tehnisi yang dapat membuat sebuah produk komputer rakitan dengan benar dan sesuai dengan standar pabrikan merk terkenal. Namun, tidak banyak tehnisi yang mau memegang prinsip cara merakit komputer yang benar. Kalau pun hendak mengerjakannya dengan benar, tidak sedikit konsumen yang memaksa mereka untuk mengerjakannya menjadi tidak benar. Sebuah gambar keadaan yang sangat rumit untuk dipecahkan dimana letak permasalahan sebenarnya.
Apa yang saya coba sampaikan disini adalah terdapat hubungan erat dan terintegrasi secara baik antara kesesuaian perakitan komponen pada sebuah komputer dengan kualitas daya yang dikonsumsinya. Melakukan tindakan upgrade komputer, tidak serta merta akan menambah kualitas keseluruhan kerja unit komputer. Jika kita menginginkan satu perangkat PC dengan kinerja yang baik dan berdaya tahan, lebih baik membeli perangkat yang memang dirancang sesuai dengan standarnya.
Namun yang terpenting dan pasti adalah memperbaiki kualitas listrik yang akan dikonsumsi oleh PC, baik-buruknya kinerja dan daya tahan sebuah PC (standar maupun upgrade) berawal dari kualitas daya yang dikonsumsinya. Seandainya kondisi voltase telah stabil, penambahan unit UPS sebagai backup daya (menurut saya) sifatnya optional (untuk komputer non-upgrade).
Standar komputer seutuhnya
Pengertian dari komputer yang dirancang sesuai dengan standarnya disini tidak hanya mengacu pada integritas kerja yang baik antar komponen perangkat keras (hardware) saja. Peran sistem operasi (mis. Windows) terhadap sistem kerja perangkat keras, juga perlu dipahami dengan baik.
Pengembangan secara agresif dari tehnologi perangkat keras (Intel processor) dan perangkat lunak (Microsoft Windows), menjadikan dunia sistem informasi mirip seperti layaknya pasar tradisional. Walaupun demikian harus diakui dengan “fair” kontribusi mereka dalam mengembangkan kesadaran manusia pada peran tehnologi. Tindakan kedua perusahaan ini telah mendorong sebagian besar umat manusia di bumi untuk lebih mengenal dan memahami penggunaan tehnologi komputer secara lebih baik.
Namun, demikian sering dan banyak produk yang mereka buat dan pasarkan, lebih menimbulkan kondisi yang membingungkan bagi pemakainya. Sehingga sering terjadi kesalahpahaman antara kesesuaian perangkat keras dengan perangkat lunak yang harus digunakan. Misalnya, untuk PC dengan processor Intel Pentium 4 akan berfungsi dengan baik dengan OS Windows 2000. Atau PC dengan processor Intel Core2Duo akan berfungsi dengan baik dengan OS Windows XP.
Anda tidak akan mendapatkan kenyamanan dalam menggunakan komputer ber-processor Intel Core2Duo dengan OS Windows 7. Demikian juga halnya jika anda mengisikan OS Windows XP pada komputer ber-processor Intel i7. Tidak semua perangkat keras pendukung yang terintegrasi dengan baik untuk processor Intel i7 dapat dikenali dan diakomodasi oleh OS Windows XP.
Sekitar tahun 2005 hingga sekarang, beberapa produk komputer dengan brand terkenal mulai secara permanen menetapkan aturan main dalam penjualan produknya. Jika sebuah produk komputer (PC / Laptop) di “launch” ke pasaran, mereka akan menetapkan versi sistem operasi yang dianjurkan untuk diinstall didalamnya. Lalu, jika kita membeli salah satu produk komputer tersebut, mereka akan menyediakan / mendistribusikan program perangkat lunak pendukung perangkat keras (tools) hanya untuk tipe produk komputer yang kita beli saja.
Kegunaan tools ini adalah menjadikan komponen-komponen utama perangkat keras yang ditanamkan dalam komputer dapat bekerja dan berfungsi lebih baik dengan sistem operasi yang terinstall didalamnya. Tehnik penjualan seperti ini membuat setiap tipe produk komputer menjadi “unique”. Biasanya, tools tersebut hanya dapat berintegrasi dengan baik untuk satu tipe produk komputer saja dengan versi sistem operasi yang telah dianjurkan. Seandainya dikemudian hari, kita mengganti dengan versi sistem operasi yang berbeda, maka tools ini menjadi tidak berguna. Walaupun (mungkin) masih dapat dipakai, performa kinerja komputer tidak sebaik seperti menggunakan versi sistem operasi yang sebelumnya telah dianjurkan. Inilah yang saya maksudkan mengenai komputer yang dirancang sesuai dengan standarnya.
Seandainya tetap ingin merasa nyaman menggunakan komputer yang anda gunakan saat ini, sebaiknya jangan memaksakan untuk meng-upgradenya (baik hardware maupun software) diluar batas yang telah dianjurkan. Apapun janji dan kecanggihan yang diiklankan mengenai pengembangan tehnologi baru (hadrware / software) adalah selalu terdengar merdu dan terlihat indah. Jika kita belum mampu untuk membeli seutuhnya (terintegrasi baik komponen hardware dengan software) sebuah produk komputer, lebih baik tetap menggunakan perangkat yang sudah ada tanpa perlu menambahkan upgrade kedalamnya. Kecuali, kita memang memahami benar apa yang hendak kita lakukan.

Senin, 23 Desember 2013

Komputer pertama



Komputer pertama
Dr. John V. Atanasoff secara resmi di beri penghargaan atas diciptakannya komputer elektronik digital. Dr. Atanasoff mengembangkan komputer elektronik digital pertama sejak 1937 – 1942 dan di bantu oleh mahasiswa lulusan yang bernama Clifford Berry. Ia menyebut penemuannya sebagai Atanasoff-Berry Computer atau disingkat ABC.
1946 Setelah berbicara dengan Dr. Atanasoff, membaca buku manual cara kerja ABC dan melihat ABC, Dr. John W. Mauchly bekerja sama dengan Mr. J. Presper Eckert untuk mengembangkan sebuah mesin yang bisa menghitung lintasan peluru (trajectory) untuk Angkatan Darat Amerika. Hasilnya, sebuah komputer elektronik skala besar yang rampung tahun 1946 dan bernama ENIAC. Karena ribuan kali lebih cepat dari mesin pendahulunya, ENIAC merupakan sebuah terobosan besar-besaran dalam teknologi komputer. Beratnya 30 ton, menempati ruangan seluas 1500 kaki kuadrat, dan memiliki lebih dari 18.000 tabung hampa udara (vacuum tube). Legenda menyatakan bahwa ENIAC yang dibuat di Universitas Pennsylvania telah mengurangi ‘pasokan’ cahaya untuk Philadelphia bila diaktifkan.
Hasil yang mengagumkan pada ENIAC menandakan dimulainya komputer generasi pertama.
Komputer Generasi Pertama (1946 – 1959)
UNIVAC I. Komputer generasi pertama dikarakteristikan dengan keistimewaan yang sangat mencolok pada ENIAC– tabung hampa udara. Sampai tahun 1950, beberapa komputer lain menggunakan tabung tersebut, setiap komputer memberikan kemajuan yang berarti dalam pengembangan komputer. Pengembangan tersebut termasuk binary aritmetic, random access, dan konsep dari program yang tersimpan.
1951 The U.S. Bureau of Cencus pada tahun 1951 menginstalasi komputer komersial pertama yang bernama Universal Automatic Computer – UNIVAC I. UNIVAC I dikembangkan oleh Mauchly dan Eckert untuk Remington-Rand Corporation.
IBM Memasuki Pasar Komputer
Komputer elektromekanik pertama merupakan hasil dari penelitian yang disponsori IBM. Hasilnya, Mark I, rampung pada tahun 1944 oleh seorang profesor Universitas Harvard, Howard Aiken. Pada saat itu, IBM memonopoli peralatan pemroses data punched-card. Pimpinam IBM tidak merasa bahwa komputer tersebut (UNIVAC I) bisa menggantikan mesin punched-card, untuk itu mereka tidak mau memasuki pasar. Belum sempat UNIVAC I sukses, IBM membuat keputusan baru untuk mengembangkan dan memasuki pasar komputer.
Produk IBM pertama yang di jual di pasaran adalah IBM 701 pada tahun 1953. Hebatnya, IBM 650 diperkenalkan pada tahun berikutnya yang mungkin dengan alasan IBM cukup meraih keuntungan yang besar pada tahun sebelumnya. Untuk menyingkirkan pesaingnya, IBM 650 dibuat supaya bisa meng-upgrade mesin-mesin punched-card yang ada. Itu karena IBM 650 memproses data dengan sebuah cara yang mirip dengan cara tradisional pada mesin punched-card.

Komputer Generasi Kedua (1959 – 1964)
Bagi kebanyakan orang, penemuan transistor berarti semakin praktis. Untuk itu dalam bisnis pemrosesan data, menandakan dimulainya komputer generasi kedua. Transistor berarti semakin berkinerja, lebih diandalkan, dan komputer lebih murah yang menempati sedikit ruang dan menghasilkan sedikit panas.
Biaya seharusnya bisa ditekan. Harga komputer selama generasi pertama, kedua dan sebagian generasi ketiga merupakan bagian penting dari anggaran sebuah perusahaan. Inovasi di pacu dengan persaingan yang menghasilkan penambahan kinerja dan penurunan harga komputer secara besar-besaran.
Karakteristik yang dominan pada komputer generasi kedua:
Transistor
Kompatibilitas yang terbatas pada tiap komputer yang beda pabrik Tidak ada kompatibilitas antar pabrik yang berbeda Adanya bahasa pemrograman low-level.
Komputer Generasi Ketiga (1964 – ?)
Karakteristik
Beberapa ahli sejarah menganggap peristiwa terpenting dari sejarah komputer terjadi ketika IBM meluncurkan komputer System 360 pada tanggal 7 April 1964. System 360 termasuk ke dalam komputer generasi ketiga. Integrated circuits merupakan teknologi baru dari generasi ini seperti halnya transistor pada generasi kedua.
Masalah-masalah kompatibilitas pada komputer generasi kedua hampir hilang pada komputer generasi ketiga ini. Bagaimanapun juga, komputer generasi ketiga sama sekali berbeda dengan generasi kedua. Perubahannya merupakan ‘revolusioner’, bukan ‘evolusioner’, dan menyebabkan konversi yang besar-besaran untuk ribuan komputer yang ada.
Pada pertengahan 1960, hampir jadi kenyataan bahwa setiap instalasi komputer bisa berkembang dengan cepat. Sebuah karakteristik yang penting pada komputer generasi ketiga ini adalah ‘upward compatibility (kompatibilitas ke atas)’, yang berarti perusahaan bisa membeli komputer dari vendor dan kemudian bila perlu meng-upgrade-nya ke komputer yang lebih canggih tanpa memprogram ulang sistem informasi yang ada.
Komputer generasi ketiga bekerja sangat cepat (pada masanya) sehingga bisa menjalankan satu program secara bersamaan (multiprogramming).
Minicomputer
Permintaan komputer kecil (small-computer) untuk aplikasi bisnis dan ilmu pengetahuan/penelitian sangatlah besar sehingga tidak sedikit pembuat komputer hanya memproduksi small-computer saja. Small-computer ini lebih dikenal sebagai minicomputer. Digital Equipment Corporation (DEC) dan Data General Corporation (DGC) menjadi pemeran utama pertama dalam penjualan dan pembuatan minicomputer ini.
Komputer Generasi Keempat
Beberapa vendor mengumumkan “komputer generasi keempat” dan beberapa yang mengumumkan “komputer generasi kelima”. Ini hanyalah strategi pasar saja. Tiga generasi sebelumya dibedakan dengan terobosan teknologi elektronik penting – lampu tabung hampa udara, kemudian transistor dan integrated circuit. Generasi keempat muncul dengan perkembangan yang tidak begitu mencolok, hanya dalam bentuk komputer dan software yang agak maju saja, dan mungkin komputer generasi ini tidak akan seberuntung generasi sebelumnya dalam hal ‘merajai’ pasar dunia sebelum terobosan teknologi baru berikutnya. Inilah sebabnya mengapa beberapa orang sering menyebut generasi ini sebagai generasi 3½.
Micropocessor
Salah satu dari banyaknya kontribusi dalam pemunculan komputer generasi berikutnya adalah microprocessor. Microprocessor terkandung dalam sebuah chip silikon tunggal. Mikroprocessor pertama kali didemonstrasikan oleh Texas Instruments pada tahun 1971. Harganya bisa beberapa dollar saja dan bisa ditemukan pada apapun, dari mesin sampai satelit.

Microcomputer
Merupakan alat pemroses yang kecil, relatif tidak mahal, tetapi berkinerja tinggi. Microprocessor ‘terkandung’ dalam sebuah komputer yang bernama microcomputer. Sedangkan microcomputer memungkinkan pemakaian pada bisnis kecil dan pribadi. Microcomputer juga biasanya disebut personal computer (PC).
Tipe suatu PC ditentukan oleh prosesor-nya (otak/pusat pemrosesan). Prosesor pertama yang digunakan pada PC adalah 8086 dati INTEL yang dipakai pada komputer jenis XT (eXtended Technology) yang disusul dengan processor 8088. Selanjutnya muncul processor 80286 yang digunakan pada PC jenis AT (Advanced Technology). Kinerja AT ?10 – 15 kali lebih cepat dari XT, dan kecepatan turbonya ? 5 – 9 kali kecepatan turbo XT. Selanjutnya muncul processor 80386SX, 80386DX, 80486SX, 80486DX, …dst. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.
Perbedaan 80386SX dengan 80386DX hanya terletak pada lebar data bus saja. Sedangkan 80486SX dengan 80486DX berbeda pada disertakannya math-co dan cache memory pada processor.
Nama Pentium di pakai karena seri 80568 sudah dipakai terlebih dahulu oleh AMD dengan seri 805×86-P75. Bedanya Pentium dengan Pentium Pro hanya sebatas kecepatan akses-nya saja. Sedangkan pada Pentium MMX, Pentium II dan Pentium III merupakan penambahan beberapa instruksi baru yang berguna dalam hal multimedia (MMX/ISSE). Pentium Celeron sebenarnya Pentium II juga, hanya saja pada Celeron jumlah cache memory-nya dihilangkan/dikurangi. Hal ini dilakukan karena harga Pentium II sangat mahal dan pengurangan cache memory ini bisa menekan harga sampai setengahnya tanpa mengorbankan kinerja.
Penerapan Komputer Pada Bidang Ilmu Pengetahuan Sebenarnya banyak sekali penerapan komputer pada berbagai bidang, salah satunya adalah dibidang ilmu pengetahuan melalui simulasi komputer.
Pada intinya, tugas yang diemban oleh simulator adalah membantu para ilmuwan dalam pencarian sesuatu yang mustahil atau sulit dilakukan. Salah satu contoh yang diberikan oleh simulasi komputer adalah memecahkan teka-teki medan magnet yang terdapat di planet Neptunus.
Jika di planet tersebut terdapat benda cair, maka daya listrik yang ditimbulkan akan meningkat tinggi. Pertanyaannya: “Apa yang terjadi dengan air tersebut bila dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur yang sangat tinggi?.”
Ini semua dapat dijawab oleh sebuah super komputer yang ada di MaxPlanck Institut di Stuttgart: “Molekul-molekul air dapat berubah bentuk menjadi molekul metal dalam suhu tinggi dan tekanan besar yang dipengaruhi medan magnet tertentu”. Teori ini dikemukakan oleh Parrinello setelah melakukan percobaan selama seminggu penuh. Hasil dari penelitiannya menunjukkan atom air yang berstruktur molekul H2O membuat sebuah hubungan baru dan berubah bentuk ke struktur atom baru.
Setelah berhasil memecahkan teka-teki ilmu kimia, sekarang Michelle Parrinello mulai berpikir ke arah sistem biologi. Ia ingin membuat enzim penolong yang dapat membasmi virus HIV. Bila proyek ini berhasil, maka penyakit AIDS akan dapat disembuhkan. Namun ada teori yang sampai saat ini belum bisa dipecahkan, yaitu Teori Relativitas (Theory of Relativity) yang dikemukakan oleh Albert Einstein pada tahun 1905. Teori ini yang berhubungan dengan ruang dan waktu ini menjelaskan proses kecepatan cahaya (speed of light) yang memungkinkan terjadinya perjalanan antar ruang dan waktu dan memperlambat perputaran waktu.
Teori Relativitas ini nantinya menggambarkan keberadaan lubang hitam (Black hole) di angkasa luar yang tidak dapat ditembus, bahkan oleh cahaya sekalipun.
Beberapa institusi, baik yang berada di Jerman maupun di Amerika dan Italia telah melakukan kerja sama untuk membuat sebuah detektor yang mampu memecahkan teka-teki terbesar dunia ini.

Minggu, 22 Desember 2013

Penemuan komputer


 Penemuan komputer


Di era teknologi modern seperti saat ini, komputer bukan lagi menjadi barang mewah yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Namun komputer sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat. Kini, komputer sudah merambah ke berbagai kalangan. Di pemerintahan, kantor, industri, sekolah, bahkan sampai pada kalangan ibu rumah tangga. Bagaimanakah awal mulanya komputer diciptakan?? mari kita simak penjelasan berikut ini…

Pada awalnya komputer masih berupa alat hitung yang ditemukan oleh Blaise Pascal pada tahun 1642. Ketika itu Pascal baru berusia 18 tahun. Pada awalnya Pascal membuat kalkulator yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik itu (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitunagn pajak.
Kemudian pada tahun 1822 Charles Babbage mengemukakan idenya mengenai sebuah alat/mesin yang diberi nama Mesin Differensial. Mesin/alat tersebut dapat membantu manusia dalam melakukan perhitungan yang rumit.

Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis. Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Mesin ini dimaksudkan sebagai mesin pemanipulasi simbol umum, serta mempunyai beberapa karakteristik dari komputer modern.

Pada tahun 1937 Dr. John V Atanasoff dan Clifford Berry mendesain komputer digital elektronis pertama. Dengan nama ABC (Atanasoff-Berry Computer). ABC hanya dapat menghitung tambah dan kurang. Atanasoff Berry Computer (AKA ABC) merupakan komputer elektronik pertama yang memiliki berat lebih dari 700 pound. Mesin baru ini dapat mengerjakan 29 penghitungan secara bersamaan.

Pada tahun 1943 selama Perang Dunia II, ilmuwan Inggris yang bernama Alan Turing mendesain komputer elektronik khusus untuk tentara Inggris. Digunakan untuk menembus kode pertahanan Jerman. Tahun 1944 Howard Hathaway Aiken membuat sebuah komputer hitung digital pertama yang diberi nama Mark I. Alat ini memiliki luas 7,45 kaki x 50 kaki, dengan berat 35 ton. Mark I dapat digunakan untuk menghitung probabilitas. Kemudian pada 1945 Dr. John von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC) dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data.

Pada 1946 Dr. John W. Mauchly dan J. Presper Eckert, jr. membuat ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Computer) yang merupakan komputer skala besar pertama di dunia. Oleh karena itu, dunia mengetahui kedua orang ini sebagai penemu komputer. ENIAC tidak hanya dapat menghitung tambah kurang kali bagi, tapi juga dapat diprogram untuk melakukan proses sederhana. Dibanding Mark I yang hanya dapat menghitung, dapat dilihat bahwa ENIAC adalah komputer pertama di dunia.

Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, system operasi, dan program. Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, ukuran komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponennya dapat dipadatkan dalam chip.